Setiap Karakter Memiliki Cara Berbeda Dalam Menerima Informasi

Pentingnya Manner Saat Bekerja Maupun Bergaul

Saat semakin dewasa anda, saat anda masuk ke dunia pekerjaan. Bertemu dengan lebih banyak orang dengan watak yang berbeda-beda. Entah rekan kerja, klien, atasan sampai bawahan anda. Semua memiliki watak yang berbeda-beda. Dan disana anda akan belajar, bahwa pengetahuan tidak bisa menjadi acuan anda dihargai dan di pandang. Mau sepintar atau segenius apa pun seseorang, yang pertama di lihat dan menjadi acuan orang itu di pandang atau dihargai adalah attitude.

Pentingnya Manner Saat Bekerja Maupun Bergaul

Banyak orang yang sudah fokus pada ilmu pengetahuan. Sehingga belajar sampai gila-gilaan. Mencoba menyelesaikan segala permasalahan. Menciptakan ide-ide baru. Memiliki kemampuan dalam menyusun strategi. Tapi tidak memiliki manner, anda pun tidak akan benar-benar dihargai oleh orang. Orang hanya akan memanfaatkan anda karena anda memiliki pengetahuan. Jadi penting sekali juga untuk membentuk manner. Itu adalah modal utama sebelum anda memulai pekerjaan apapun. Meskipun itu bukan soal pekerjaan. Anggaplah itu di lingkungan pergaulan anda.

Pada akhirnya manner akan sangat dinilai oleh orang. Dan itu menjadi tolak ukur orang akan menyukai mu atau tidak. Jadi mulailah belajar bagaimana etika yang baik dalam bekerja, berteman, bertemu dengan orang, dan lain sebagainya. Mungkin akan terlihat kaku, tapi itu menunjukkan berkelasnya anda. Sehingga orang pun akan berhati-hati dalam melayani anda. Tidak akan sembarang. Dan ramah jangan hanya pada rekan sebayamu, atau atasanmu, tapi juga yang lebih muda dari anda atau posisi atau jabatannya di bawah anda.

Dari situ, anda akan dinilai baik dan berkelas. Dan itu adalah salah satu cara untuk membuat anda berkharisma. Karena anda akan merasakan betul, saat bertemu dengan orang yang berkharisma dan tidak. Akan ada perasaan yang berbeda. Saat anda memiliki kharsima, orang pun akan segan pada anda. Segan dan takut adalah hal berbeda ya. Kadang orang ingin di segani, tapi malah bersikap kasar dan bak penguasa, karena saking ingin di segani oleh orang lain. Tapi ini jatuhnya orang takut bukan segan. Jadi mulai bedakan segan dan rasa takut.