Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik, Apa Beda Keduanya?

Gagal jantung merupakan kondisi serius di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ada dua tipe utama dari gagal jantung yang dikenal sebagai gagal jantung sistolik dan diastolik. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fase-fase tertentu dalam siklus detak jantung.

Gagal Jantung Sistolik:

Gagal jantung sistolik terjadi ketika otot jantung yang disebut ventrikel (ruang bawah jantung) tidak dapat berkontraksi secara efisien. Kontraksi ventrikel ini, yang dikenal sebagai sistol, adalah fase ketika darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Pada gagal jantung sistolik, ventrikel tidak dapat mengeluarkan darah secukupnya, sehingga volume darah yang dipompa keluar menurun.

Beberapa penyebab gagal jantung sistolik melibatkan kerusakan atau melemahnya otot jantung, seperti:

  1. Serangan jantung (infark miokard): Kerusakan otot jantung akibat kurangnya suplai darah ke bagian tertentu dari otot jantung.
  2. Kardiomiopati: Kelainan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kelemahan otot.
  3. Penyakit katup jantung: Gangguan pada katup jantung dapat menghambat aliran darah keluar dari jantung.

Gagal Jantung Diastolik:

Sementara itu, gagal jantung diastolik terjadi ketika ventrikel tidak dapat melonggar dan mengisi dengan darah dengan baik selama fase diastol (ketika jantung beristirahat dan mengisi ulang). Dalam keadaan normal, ventrikel harus rileks dan memungkinkan darah mengalir ke dalam untuk diisi kembali.

Beberapa penyebab gagal jantung diastolik melibatkan ketidakmampuan ventrikel untuk melonggar dengan baik, seperti:

  1. Penebalan dinding ventrikel: Penebalan ini dapat mengurangi kapasitas ventrikel untuk mengisi dengan darah.
  2. Stiffness (kekakuan) katup jantung: Katup yang kaku dapat menghambat aliran darah ke ventrikel selama fase diastol.

Perbedaan Utama:

  1. Fase yang Terkena: Gagal jantung sistolik memengaruhi kemampuan ventrikel untuk berkontraksi (sistol), sedangkan gagal jantung diastolik terkait dengan ketidakmampuan ventrikel untuk melonggar dan mengisi dengan baik selama fase diastol.
  2. Volume Darah yang Dipompa: Gagal jantung sistolik berhubungan dengan penurunan volume darah yang dipompa keluar dari jantung, sementara gagal jantung diastolik melibatkan masalah dengan pengisian ventrikel dan peningkatan tekanan di dalamnya.
  3. Penyebab Mendasar: Meskipun kedua jenis gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, gagal jantung sistolik seringkali terkait dengan kerusakan otot jantung, sedangkan gagal jantung diastolik berkaitan dengan masalah dengan kekakuan ventrikel atau penebalan dinding ventrikel.

Penting untuk diingat bahwa gagal jantung dapat memiliki gejala yang mirip, termasuk sesak napas, kelelahan, pembengkakan, dan peningkatan denyut jantung. Diagnosis dan perawatan yang tepat memerlukan evaluasi medis yang mendalam untuk menentukan jenis gagal jantung yang sedang dialami oleh seseorang. Penanganan dapat mencakup pengobatan farmakologis, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, intervensi bedah.