Beberapa Strategi Membaca Laporan Keuangan Saham

Laporan keuangan terdiri dari puluhan hingga ratusan halaman PDF, jadi cara bacanya hendaknya tidak sama seperti kita baca buku biasa.

Meski Warren Buffett dikabarkan sering “membaca” laporan keuangan. Mungkin istilah lebih tepatnya “memakai” atau “menganalisis” laporan keuangan.
Data pada laporan keuangan adalah data mentah. Sama seperti minyak bumi, nikel, dan mineral lain, bahan mentah harus diolah agar dapat menghasilkan nilai tambah.
Jadi saya selalu mengandalkan 2 strategi berikut untuk mengolah laporan keuangan suatu perusahaan.
1. Analisis Historis
Analisis data saham haruslah secara historis. Kita harus membandingkannya tidak hanya dengan emiten lain, tetapi juga dengan emiten yang sama di waktu yang berbeda. Rentang waktunya juga harus panjang. Untuk itu saya selalu berusaha mencari data historis dalam rentang waktu sepanjang mungkin.
Coba kita perhatikan data laba bersih SMSM 5 tahun terakhir ini. Bagaimana interpretasinya?
Kebanyakan aplikasi penyedia data saham hanya menampilkan data 5 tahun terakhir.
Jika kita melihat histori laba bersih SMSM hanya 5 tahun terakhir, mungkin kita akan menganggap emiten ini tidak berkembang atau berkembang dengan lambat.
Pandangan kita akan berbeda jika kita melihat gambaran yang lebih besar. Saya punya data kinerja SMSM dari tahun 1994 dan bisa kita lihat bagaimana perusahaan ini berkembang dari waktu ke waktu.
Untuk itu saya selalu berusaha mencari data dengan rentang waktu sepanjang mungkin.
2. Analisis dengan Rumus
Beberapa data keuangan di laporan keuangan akan lebih bermakna apabila kita hitung dengan rumus tertentu. Paling sering dengan menggunakan rasio seperti P/E Ratio, PBV, dividend yield, ROE, cash ratio, dll.
Bahkan hasil perhitungan rumus tersebut bisa saya jadikan data historis. Jadi saya bisa bandingkan perkembangannya dari waktu ke waktu.
Seperti histori P/E Ratio yang saya gunakan untuk melihat perkembangan valuasi perusahaan berbanding dengan laba bersihnya. Sedangkan histori ROE berguna untuk mendeteksi perusahaan yang sedang tumbuh tinggi.
Dengan begitu apabila anda bisa menganalisa PER dan PBV dengan baik dan benar pastinya diri anda akan bisa menemukan saham saham yang berkualitas